Skip to main content

Apa Gaya Belajar Mu ?



Setiap orang punya gaya belajar yang berbeda-beda, mengingat sebagian kemampuan seseorang untuk memahami dan menyerap pelajaran sudah pasti berbeda tingkatnya. Ada yang cepat, ada pula yang sangat lambat, karenanya mereka seringkali harus menempuh cara berbeda untuk bisa memahami sebuah informasi atau pelajaran yang sama.

Sebagian siswa lebih suka guru mereka mengajar dengan cara menuliskan segalanya di papan tulis. Dengan begitu mereka bisa membaca dengan jelas dan memahaminya. Sebagian siswa yang lainnya lebih suka dengan cara lisan, mereka mendengarkan untuk bisa memahami. Ada sebagian siswa yang suka membentuk kelompok kecil, untuk mendiskusikan kembali pelajaran yang mereka dapat tadi.

Ada juga siswa yang lebih suka dengan cara mengganggap gurunya diibaratkan sebagai penceramah. Guru diharapkan bercerita panjang lebar tentang teorinya dan segudang ilustrasinya, sementara para siswa hanya mendengarkan sambil menggambarkan isi ceramah tersebut ke dalam bentuk imajinasi yang mereka pahami sendiri.

Kalangan tua, biasanya menyerap banyak pengetahuan tentang gaya belajar, berdasarkan pengalaman yang telah mereka lewati. Misalnya, mereka pernah bekerja, menjalani pendidikan militer, mengasuh anak dan sebagainya.

Rangkaian pengalaman yang mereka lewati itu, sesungguhnya, adalah bagian dari cara mereka mendapatkan pelajaran berarti yang mungkin diserap oleh generasi selanjutnya untuk melihat seperti apa sebetulnya gaya belajar yang tepat bagi seorang individu. Apa pun cara yang dipilih, perbedaan gaya belajar itu menunjukkan cara tercepat dan terbaik bagi setiap individu bisa menyerap informasi dari luar dirinya.

Gaya belajar yang ada pada saat ini, tidak ada 100% yang memilih 1 gaya belajar, biasanya lebih dari 3 gaya. Karena dalam pribadi mereka sendiri akan belajar menemukan gaya belajar yang dirasa sangat nyaman walau belum tentu akan membuat dirinya sangat pandai. Diharapkan dengan mengenali gaya belajar mereka sendiri, akan menemukan cara belajar yang lebih efektif serta bagaimana memanfaatkan kemampuan belajar secara maksimal dan hasil yang didapat pun bisa optimal.

Sudahkah anda mengenali gaya belajar anda?

1. Visual


Dari namanya, kita sudah bisa menebak bahwa gaya belajar yang digunakan oleh orang dengan tipe ini adalah dengan cara melihat. Kebanyakan kita yang memiliki gaya belajar visual, cenderung lebih mudah dalam menangkap informasi dalam bentuk teks/ gambar daripada informasi yang disampaikan secara lisan. Jujur, saya adalah orang yang memiliki cara belajar seperti ini. Ketika saya menangkap informasi yang disampaikan secara lisan, seringkali saya merasa lemot (otak nge-hang...hehe). Namun, ketika informasi yang sama saya dapatkan lewat tulisan, saya cenderung merasa lebih cepat mengerti akan pesan yang terkandung di dalamnya. Nah, bercermin pada apa yang saya rasakan sebagai seorang pembelajar dengan tipe belajar visual, saya akan memberikan ciri-ciri orang yang memiliki tipe belajar ini :

1. Cenderung lebih suka belajar dengan cara membaca daripada mendengarkan penjelasan guru/dosen
2. Cenderung lebih banyak mencatat pada saat pelajaran berlangsung dibanding tipe auditori.
3. Lebih suka membaca daripada dibacakan

Nah untuk itu ada beberapa tips yang akan saya bagikan bagi teman-teman yang memiliki tipe belajar visual. Tips ini didasarkan dari apa yang saya lakukan untuk mempermudah saya dalam belajar.

1. Membaca Text book
2. Membuat rangkuman berupa tulisan
3. Membuat rangkuman berupa gambar/diagram
4. Stabilo hal-hal yang Penting


2. Audiotori



Berikut ini bisa kita lihat beberapa ciri-ciri orang yang memiliki tipe belajar auditori :
1. Lebih senang mendengarkan guru/ dosen menjelaskan daripada membaca buku
2. Di kelas lebih banyak mendengar daripada mencatat
3. Lebih suka dibacakan daripada membaca

Kemudian dari sharing yang diberikan oleh teman-teman saya yang memiliki tipe belajar seperti ini, akan saya bagikan beberapa strategi bagi kalian yang punya tipe belajar auditori :
1. Minta print-an slide powerpoint kepada dosen sehingga kita lebih fokus mendengarkan daripada mencatat
2. Gunakan tape recorder untuk merekam apa yang dikatakan guru/ dosen
3. Bentuk kelompok diskusi


3. Kinestetik



Gaya belajar ini mengandalkan kemampuan praktik dan berpikir seseorang dalam kasusnya sesorang dengan gaya belajar seperti ini lebih suka memegang dan dipraktikan secara langsung cirinya sebagai berikut :

- Suka menyentuh, merasakan dan memegang sesuatu
- Rentang perhatian pendek
- Menyukai kegiatan yang membuatnya terus bergerak dan bekerja
- Lebih memilih untuk menunjukkan daripada menjelaskan sesuatu
- Mereka dapat mempelajari sesuatu dengan tangan secara lebih baik, suka mencoba segala sesuatunya sendiri.

Membuat anak-anak duduk belajar di dalam lingkungan kelas akan sangat menantang. Meskipun anak-anak mungkin cenderung tidak dominan kinestetik, namun kita akan melihat bahwa menjelajahi lingkungan di luar ruangan dan melakukan kegiatan prakarya adalah alat belajar yang terbaik untuk anak-anak. Kegiatan-kegiatan serupa untuk pembelajar kinestetik membantu karena membuat mereka bergerak dan anak-anak pun mampu menyentuh dan merasakan sesuatu saat mereka belajar.

Comments

Popular posts from this blog

Bahaya Over PEDE !

Segala hal yang terlalu itu biasanya tidak baik, termasuk kalau terlalu pede. Dari beberapa kasus yang muncul, orang yang over pede biasanya mempunyai penilaian yang berlebihan terhadap dirinya. Ini bisa menimbulkan sikap atau perilaku yang tidak mendukung peningkatan prestasi atau hubungan. Sikap dan perilaku itu biasanya : 1.Arogansi. kita merendahkan orang lain (looking down atau humiliate) karena merasa lebih tinggi atau lebih diatas. 2.Merasa paling benar sendiri dan tidak bisa menerima kebenaran milik orang lain. 3.Menolak opini orang lain/tidak bisa mendengarkan pendapat orang lain, saran dari orang lain, tidak mau mengambil pelajaran dari pengalaman orang lain atau keras kepala (stubbornness). 4.Memiliki model komunikasi yang agresif, otoriter, bergaya memaksa atau tanpa empati. 5.Kurang perhitungan terhadap bahaya potensial atau kurang perhatian terhadap hal-hal yang detail. 6.Kurang bisa mempercayai kapasitas orang lain atau terlalu perfeksionis dalam meniali orang lain. 7.Pu...

Cerita Yang Telah Sekolah di Jepang

Akhirnya ngpost lagi setelah sekian lama gak keurus blog ini gara urusan kelulusan dan masuk Universitas selama satu tahun hilang dari peradaban dunia blog. Dan baru dua bulan kemarin nyoba ngeblog lagi dan memulai membuat fansub anime buatan sendiri yang keurus selama dua bulan (banyak banget urusan gua ini). Oke skip yang itu lanjut ke postingan, disini gua cuma repost dari aslinya. Inget cuma repost. Lanjut. *** Kalo liat ini bendera langsung banyak hal yang dipikirin diotak, jelas, mulai dari canggihnya, hebatnya, animenya, filmnya, kamen rider, cantiknya, dan satu lagi yang paling penting bokepnya (skip). Banyak yang suka sama satu negara ini, yah kebetulan gua juga suka, niatnya mau kesana pulang bawa bini. Tapi sebelum kesana ada baiknya kita melihat sedikit demi sedikit ada apasih ? Disana. Sebetulnya ini bukan story gua, karena story ini punya orang lain dari blog orang telah sekolah di luar negeri kebeneran dia kuliah di Jepang. Yah bagi yang mau lihat langsung di...

Hidup Cuma Sekali tidak Untuk Disesali

Sebetulnya gua bingung mau buat note apa, gua buat note ini waktu selesai ngerjain tugas Kimia yang gak gua bisa dan gua paksa untuk bisa walau gak bisa. Dan akhirnya selesai juga, entah bener atau gak. Gua mau nulis apa yang ada dipikiran gua sekarang, tentang segala kesenangan hidup yang pernah dirasakan setiap orang tanpa pernah orang sadari hal tersebut. Sadar atau enggaknya seenggaknya udah ngerubah sedikit hidup gua :D. Hem, hem mari kita mulai. . . . Ada banyak hal di dunia yang selalu kita inginkan, hal-hal tersebut mungkin merupakan mimpi besar kita untuk memiliki sesuatu benda atau yang lainnya dan menurut kita hal tersebut dapat membuat diri kita bahagia. Tapi apakah mungkin hal yang kita inginkan itu selalu terpenuhi sesuai keinginan kita ? Jawabannya tentu saja tidak. Jika dipikir lebih dalam lagi masih banyak hal indah yang bisa kita dapat secara indah dan tidak perlu istimewa namun kebahagiaan tersebut setara dengan kebahagiaan yang dirasakan oleh setiap ...